Salah satu keinginan saya terkait dengan hobi saya mengumpulkan jam antik adalah agar saya bisa mewariskan kepada anak-anak saya jam yang memiliki nilai bagus untuk disimpan, desainnya iconic dan tidak banyak berubah setelah puluhan tahun dan juga merupakan jam yang tangguh serta berkualitas bagus. Salah satu merek yang tertanam dalam pikiran saya adalah Rolex. Karena bagi saya, merek ini memenuhi semua persyaratan diatas. Value Rolex antik memang bagus untuk disimpan, desainnya juga klasik dan khas Rolex, bahkan desain Rolex terbaru pun masih terlihat desain aslinya, jamnya tangguh dan kualitas movement dan buatannya pun bagus. Setelah pulang dari GTG kemarin, saya bersama anak kedua saya Dita yang baru berumur 2 tahun 'ngobrol' berdua mengenai jam. Tentu 'obrolan' ini adalah imajiner karena dia lebih sering menggumam dan berbicara sendiri daripada menjawab pertanyaan saya. Anak kedua saya ini juga kelihatannya suka jam karena seringkali dia menunjuk ke lemari tempat saya menyimpan jam-jam saya sambil berbicara "Jam, ayah..dita mau pake jam..2 ayah..", maksudnya dia mau pake jam-jam saya yang ada di koper, dan dia mau pake 2 sekaligus!..berikut adalah percakapan imaginer itu..
Saya: "Iya dong, kan ayah simpan juga sebagian buat dikasih ke ade dan kakak Anin.."
Dita: (Sambil melihat ke bunda-nya) "Bunda, jam yang bagus buat Dita yang mana yaa?, semuanya bagus-bagus sih"..
Saya: "Coba ade ambil yang Rolex paling kanan atas itu" (sambil tangan saya menunjuk sebuah Rolex 1625)
Dita: "Ya donggg, jamnya bagus, tapi Dita nggak mau pake lante yaaa...."
Dita: "Nahhh, kalo ini buat kakan Anin aja ayah, kakak pasti suka!"..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.