Sabtu, 06 November 2010

Berita Merapi Terkini | Berita Merapi Terbaru

Berita merapi terkini - Berita merapi hari ini terus menelan korban jiwa, korban tewas akibat letusan Gunung Merapi pada Sabtu (6/11/2010) dini hari terus bertambah. Sementara proses evakuasi juga masih terus dilakukan.

"Saat ini jumlah korban tewas sebanyak 81," kata Tim Dokter DVI Polda Yogyakarta, Komisaris Polisi Agung Hadi Wijanarko, Sabtu (6/11/2010).Dengan jumlah ini, berarti total korban tewas akibat letusan Merapi mencapai 126 orang. Sebanyak 45 korban tewas pada letusan Merapi pada 26 Oktober 2010.

Dari 81 korban erupsi tahap kedua itu, sebanyak 43  laki-laki dan 38 korban berjenis kelamin perempuan. ""Baru sembilan yang teridentifikasi," ujarnya.

Menurutnya, jumlah korban kemungkinan akan terus bertambah. Tim SAR pun hingga saat ini masih terus mencari korban di daerah yang terkena dampak letusan Merapi.

Letusan Gunung Merapi yang terjadi pada 5 November dini hari disebut sebagai letusan terhebat. Letusan itu membuat abu vulkanik menyebar hingga ke Bandung.

Bahkan pada pukul 01.10, lava pijar sempat keluar dari Merapi. Lava pijar ini mengarah ke barat menuju Kali Kuning, Kali Gendol dan sebagian ke Kali Woro. Lava juga mengalir ke arah timu

Evakuasi korban awan panas Merapi di Dusun Gading, Desa Argomulyo, Kecamatan Cangkringan, Sleman, daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Sabtu (6/11), dihentikan sementara karena Merapi kembali meluncurkan lahar dan awan panas.

Evakuasi yang dilakukan relawan gabungan dari Batalyon Infanteri (Yonif) 403 WP Yogyakarta, Satbrimobda DIY, Search and Rescue (SAR), dan Forum Komunikasi Putra Putri Purnawirawan ABRI (FKPPI) itu terpaksa dihentikan begitu awan panas kembali meluncur ke arah timur dan ke Sungai Gendol.

"Kami terpaksa menghentikan evakuasi korban karena sejumlah relawan berada hanya sekitar 50 meter dari tepi Sungai Gendol di Dusun Gading," kata Koordinator Tim Evakuasi Satbrimobda DIY Susilo.

Ia mengatakan, pihaknya terus memantau informasi melalui handy talki (HT) untuk mengetahui setiap perkembangan yang terjadi di Gunung Merapi. "Sinyal HT akan berbunyi kencang jika Merapi mengeluarkan awan panas, ini yang menjadi patokan kami dalam menjalankan tugas di lapangan, saat para relawan sedang mengevakuasi tadi tiba-tiba sinyal berbunyi keras sehingga teman-teman langsung saya minta turun ke lokasi yang lebih aman,"
katanya.

Susilo mengatakan, awan panas muncul sekitar pukul 08.44 dan sampai pukul 11.00 WIB belum berhenti sehingga diputuskan untuk menghentikan evakuasi.

"Evakuasi kami tunda dulu sementara, dan nanti jika kondisi telah memungkinkan evakuasi akan dilanjutkan. Kemungkinan masih banyak korban karena belum semua rumah disisir terkait kemungkinan masih ada korban tewas," ujarnya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.