Kamis, 18 November 2010

Part Aftermarket (Non Genuine) Pada Jam Antik: Sebuah Pendapat

Dunia jam antik adalah dunia yang sangat menarik dan menantang (tentu bagi yang suka). Menarik adalah karena jam antik merupakan sebuah bukti sejarah romantisme masa lalu dimana sebuah periode sejarah dilalui. Menarik, juga karena seringkali sebuah jam antik itu menggambarkan atau merupakan bukti otentik sebuah kejadian di masa lalu. Dan yang paling sering saya dengar adalah, Menarik karena si pemilik memiliki ikatan emosional dengan jam antik tersebut. Misal, jam itu seperti jam yang pernah dimiliki oleh kakeknya dulu. Atau jam itu adalah pemberian orang tuanya ketika seseorang lulus SMP atau apapun yang terkait erat dengan sisi emosional seseorang.
Menantang, karena tidak semua jam antik itu memiliki value yang bagus untuk disimpan (ini kalau kita melihatnya dari sisi investasi juga) dan tidak semua jam antik yang beredar atau dijual itu 'benar' dan genuine. Kenapa? secara logika saja, jam yang umurnya sudah 50 tahun sangat pasti ada beberapa bagian dari jam itu yang sudah bukan aslinya. Karena faktor umur dan penyimpanan serta pemakaian seringkali memperpendek umur parts dari sebuah jam. Tulisan kali ini ingin menceritakan sebuah kenyataan yang sering saya jumpai dalam pengalaman mengumpulkan jam antik, yaitu parts aftermarket. Aftermarket, menurut definisi artikel ini adalah parts pengganti yang bukan dibuat oleh pabrikan asli jam tersebut. Ada yang bilang parts palsu, ya ada benarnya juga karena memang bukan dibuat oleh pabrik jam tersebut. Untuk lebih halusnya saya sebut saja "aftermarket".
Dalam gambar diatas anda bisa lihat sebuah Bullhead koleksi saya yang menurut saya insert bezel-nya adalah part aftermarket. Kenapa? berdasarkan pengamatan saya terhadap sekian banyak Bullhead yang pernah saya miliki dan lihat, juga berdasarkan amatan pada brosur asli Seiko pada tahun 70-an, Seiko bullhead tidak pernah memiliki insert bezel dengan tulisan 'Tachymeter' berwarna kuning, melainkan putih. Semula saya juga ragu dengan dial serta jarum, tapi menurut amatan seorang rekan yang memang gemar Seiko dan memiliki pengetahuan luas, dial dan jarum jam masih original. Kondisi Seiko bullhead yang saya miliki ini memang bagus sekali dan bersih, bahkan rantai-nya masih original bawaan dari tipe ini.
Yang menjadi menarik adalah pertanyaan berikut: apa saja bagian yang masih bisa 'diterima' kalau menggunakan parts aftermarket? menurut saya, jawaban ini tergantung dari prinsip kita dalam mengoleksi dan standar akan sebuah jam antik dan juga tergantung pada merek jam. Misal untuk Rolex. Bagian jam yang sebaiknya masih original adalah: Dial, Casing, Rantai dan tentu saja movement. Seringkali jarum jam dan mika (kalau rolex antik) merupakan bagian yang tidak harus genuine karena parts yang aftermarket juga sangat mirip dengan yang original sehingga seringkali sulit untuk dibedakan, terutama jarum jam. Foto 2 Rolex diatas adalah contoh sebuah jam antik yang berusia hampir 50 tahun dengan kondisi yang mendekati 100% genuine. Yang paling sulit adalah menemukan sebuah Rolex antik dengan jarum yang sesuai dengan pakem pada periode jam itu di produksi. jarum jam yang digunakan pada Rolex tahun 50-awal 60-an adalah model pedang (dauphine) dan model daun (leaf hands) seperti terdapat pada contoh diatas. Jarum jam dengan model dauphine pernah saya lihat aftermarket-nya, tapi untuk model leaf hands saya belum pernah lihat, tapi saya yakin ada. Nah, yang bisa menunjukkan jarum itu benar leaf hands atau dauphine yang otentik bawaan jam tersebut adalah dengan melihat kondisinya. kalau bersih sekali seperti baru, saya kin jarumnya sudah diganti dengan yang aftermarket. Karena selama puluhan tahun pasti sudah terjadi oksidasi dan perubahan pada kondisi jarum yang asli. Saya sering melihat sebuah jam Rolex antik tahun 50-60an dengan desain indeks seperti diatas menggunakan jarum jam model lurus biasa. jarum jam yang dipakai bukanlah palsu karena jam itu di service di Rolex Service Centre. Karena over haul di RSC banyak bagian yang diganti dari jam itu termasuk jarum jamnya. Bagi saya, keindahan jam itu jadi 'terganggu' karena tidak sesuai dengan pakem yang sebenarnya.

Untuk mika saya yakin sudah pernah diganti, mungkin dengan yang aftermarket. Karena mika kalau masih asli pasti kondisinya sudah sangat buram bahkan mungkin sudah 'retak seribu' karena faktor usia. Pernah, saya dan seorang rekan berusaha mengidentifikasi dan membuat 'standar' penampilan sebuah mika rolex itu asli atau aftermarket. Ternyata sulit sekali, terutama mika dengan besaran magnifier yang serupa dengan yang asli. Pernah saya bandingkan sebuah mika yang diperoleh dari Rolex service centre dan mika yang saya yakin aftermarket (karena saya belinya Rp.200 ribuan). Ternyata besaran magnifier-nya sama! kemudian saya coba lihat dari sisi desainnya. Ada yang bilang lengkungan mika rolex seperti ini dan aftermarket seperti itu. Tapi setelah di konfrontir dengan beberapa sample, standar itu ternyata juga tidak berlaku karena ada beberapa model mika rolex. Karena dasar itulah maka saya berpendapat bahwa mika rolex adalah bagian yang tidak mesti genuine untuk sebuah Rolex antik.

Gambar dibawah adalah beberapa jenis Rolex antik yaitu model 1601 dan 16013. Kalau dilihat secara fisik kita sulit untuk membedakan mana Rolex yang masih menggunakan jarum jam yang asli dan mana yang aftermarket, karena semuanya tampak sama! begitu juga mika-nya.

Kembali, diterima tidaknya parts aftermarket sangat tergantung bagiamana kita menentapkan standar bagi jam antik yang hendak kita koleksi. Seseorang yang beraliran purits tentu mengusahakan agar semua bagian dari jam itu otentik, genuine dan sesuai dengan pakem yang berlaku pada periode saat itu. Tapi bagi pencinta jam antik yang mengutamakan kebersihan tentu membolehkan refurbished dengan parts aftermarket, selama parts yang diganti itu bukanlah bagian2 yang prinsip seperti telah disebutkan diatas.
Bagaimana dengan merek jam lain seperti Omega, Titus, Mido dll? prinsipnya sama, anda termasuk golongan yang mana? purist-kah atau bukan? tentu masih bukan perkara mudah juga untuk bisa mendapatkan sebuah Titus 77 jewels dengan kondisi yang bagus dan otentik. Kembali kepada anda, toleransi apa yang anda buat terhadap part yang boleh diganti dengan aftermarket.

3 buah Omega Speedmaster diatas adalah Omega antik yang kebetulan semuanya masih genuine, mulai dari crown, rantai sampai mika masih original bawaan jam tersebut. Untuk kasus Omega mungkin akan lebih mudah untuk identifikasi mika asli atau bukan karena Omega selalu menempelkan logo mereka di tengah-tengah mika dan bisa dilihat dengan menggunakan kaca pembesar atau didekatkan cahaya.

Parts aftermarket bukanlah barang tabu untuk sebuah jam antik. banyak orang yang memang fokus untuk membuat parts ini untuk mengisi peluang bagi orang-orang yang ingin merestorasi jam antiknya untuk bisa kembali menjadi indah dilihat dan bagus saat dipakai. Karena memang pihak pabrikan mungkin sudah tidak membuat parts seperti itu lagi. Yang bisa kita lakukan adalah dengan melakukan kanibal terhadap jam sejenis atau membeli aftermarket parts.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.