Lagu Piala Dunia 2010 Waka Waka dan Maskot Zakumi. Perhelatan Piala Dunia 2010 kali ini merupakan sebuah sejarah karena diadakan dinegara berkembang, kenapa tidak hal ini bisa disebut luar biasa, karena disinyalir sebuah pentas dunia sekelas piala dunia membutuhkan biaya yang luar biasa besarnya. Sejarah Piala Dunia, baru pertama kalinya penyelenggaraan digelar di Benua Afrika. Perhelatan akbar ini diharapkan akan mampu membawa 450 ribu fans asing yang akan membanjiri Afrika Selatan (Afsel) untuk menyaksikan turnamen akbar yang akan berlangsung sebulan penuh dimulai pada 11 Juni hingga 11 Juli.
Pada turnamen kali ini tidak ada satu pun kekuatan besar sepak bola dunia yang absen. Semua tim terbaik dari Eropa, Amerika, Afrika, dan Asia turun berlaga. Kejutan-kejutan dipastikan akan banyak bermunculan sepanjang berlangsungnya kompetisi paling bergengsi di dunia, terutama tim-tim yang berasal dari Afrika.
Tetapi sejauh ini, hanya tujuh negara yang mampu menjadi pemegang supremasi Piala Dunia, yakni tiga dari Amerika dan empat dari Eropa. Terpilihnya Benua Afrika menjadi tuan rumah, merupakan bagian dari kebijakan baru FIFA untuk merotasi tempat penyelenggaraan turnamen Piala Dunia di antara konfederasi-konfederasi FIFA.
Piala Dunia 2010, edisi kesembilan belas yang berlangsung di Afsel. Pembukaan dan pertandingan finalnya akan dilaksanakan di Stadion Soccer City di Johannesburg, kota terbesar Afsel. Kesiapan Afsel tercermin dari maskot bernama Zakumi dan lagu Waka-waka yang menggambarkan kegembiraan pecandu bola ala Afrika sebagai Spirit Afrika yang mewarnai selama penyelenggarannya.
Maskot Zakumi dan Lagu Waka Waka
Zakumi, seekor macan tutul berwarna kuning dengan rambut "nyentrik" berwarna hijau, mengenakan kaus bertuliskan "South Africa 2010", dan bercelana pendek berwarna hijau dengan memegang sebuah bola. Zakumi lahir pada 16 Juni 1994, bertepatan dengan Hari Pemuda di Afsel. Nama Zakumi berasal dari kata "za", merupakan kode dua huruf untuk Afsel dan "kumi" sebuah kata yang berarti sepuluh dalam berbagai bahasa Afrika. Zakumi didesain secara eksklusif di Afsel karena akan menjadi bagian dari sejarah Piala Dunia, sebagai negara Afrika pertama menjadi tuan rumah.
Zakumi merepresentasikan rakyat, geografi, dan semangat Afsel yang mempersonifikasikan Piala Dunia 2010. Maskot yang didesain oleh seniman Afsel, Andries Odendaal dari Kota Cape Town. Rambut hijau pada maskot tersebut merepresentasikan rumput lapangan sepakbola.
Zakumi diharapkan akan membantu membawa Piala Dunia 2010 di Afsel lebih besar, menyenangkan, dan tidak terlupakan bagi pecandu bola dunia. Dimana, ribuan orang akan datang dan bisa bersenang-senang dan merasakan kehangatan Benua Afrika selama berlangsung Piala Dunia.
Waka-waka (This Time for Africa) dipilih FIFA dan Sony sebagai lagu resmi Piala Dunia 2010, ditulis oleh Shakira yang akan dinyanyikannya bersama band asal Afsel, Freshlyground, sangat kental dengan warna musik Afrika dengan alunan gitar tradisional Afsel dipadu dengan irama musik Afro-Kolombia dan beat Soca (musik asli Trinidad & Tobago) yang menggambarkan spirit sportivitas para pemain dan pendukung bola.
Pemilihan Waka-waka sebagai lagu resmi Piala Dunia 2010 direspon positif karena lagu ini mampu merepresentasikan semangat rakyat Afrika dalam gelaran turnamen ini.
Waka-waka yang berarti waktu buat Afrika mengambil inspirasi dari musik Kamerun, mencerminkan seluruh aktivitas penggemar sepakbola selama berlangsungnya Piala Dunia di Afsel dengan mendiskripsikan, kehidupan, kekuatan, dan dinamisme.
Dengan kata lain, Waka-waka merepresentasikan festival sepak bola akbar yang dihelat selama empat pekan dengan menghadirkan kekuatan sepak bola dunia. Waka-waka berirama cepat, khas Shakira. Iramanya riang namun sedikit kurang menghentak. Hal ini nampaknya membuat Shakira harus bekerja keras untuk mengalahkan popularitas lagu resmi Piala Dunia 1998, "La Copa de la Vida', yang dinyanyikan oleh Ricky Martin.
Waka-waka nantinya akan dimasukkan ke dalam album resmi Piala Dunia 2010 yang bertitel "Listen Up: The Offical 2010 FIFA World Cup" di bawah payung Sony Music. Hasil penjualan album ini akan didonasikan kepada lembaga amal "20 Centres for 2010 Campaign", meliputi bantuan dibidang pendidikan dan pelayanan kesehatan dan pelatihan sepak bola.
Spirit of Afrika
Piala Dunia 2010 akan berbeda dengan Piala Dunia sebelumnya yang sudah dilangsungkan sejak tahun 1930. Sepanjang sejarah, baru pertama kalinya pesta sepak bola dunia digelar di Benua Afrika.
Tidak ada satu pun tim peserta Piala Dunia kecuali negara-negara kawasan Afrika yang pernah memainkan lebih dari dua partai berturut-turut dalam sebuah turnamen besar (Piala Afrika dan Dunia). Momen ini akan menjadi spirit bagi tim- tim Afrika untuk mendapat keuntungan lebih besar dibandingkan tim asal Eropa, Asia dan Amerika atau Australia untuk meraih prestasi yang lebih baik.
Afrika yang diwakili Aljazair, Kamerun, Ghana, Pantai Gading, Nigeria, dan Afsel memiliki kapasitas untuk menjadi juara. Pemain-pemain terbaik dunia yang berasal dari Afrika, seperti Michael Essien, Didier Drogba, Samuel Eto'o, merupakan pemain yang mengagumkan di klub-klub Eropa, dimana kemampuan mereka semakin berkembang dan sejajar dengan pemain-pemain Eropa.
Dengan menggunakan analisis logika sejarah, Piala Dunia 2010 merupakan kesempatan emas bagi tim-tim Afrika karena hanya Brasil yang mampu menjadi juara saat Piala Dunia digelar di luar benuanya, maka kesempatan ini menjadi terbuka bagi tim-tim Afrika untuk menjadi juara.
Namun, pesimisme muncul terhadap kemampuan tim-tim asal Afrika karena belum punya sejarah luar biasa di event empat tahunan tersebut. Meski dalam beberapa tahun terakhir makin banyak pemain Afrika jadi bintang di Eropa, belum cukup mewakili kekuatan negaranya masing-masing.
Faktanya, prestasi terbaik Afrika di Piala Dunia memang baru babak perempat final. Disamping itu, dari uji coba menjelang piala dunia tim-tim Afrika tidak menunjukan prestasi yang memadai. Sebut saja Kamerun yang kalah 3-1 dari Portugal atau Ghana yang dibantai Belanda 4-0. Bahkan, Pantai Gading yang dianggap tim terkuat di Afrika saat ini, terkait banyaknya pemain mereka yang bermain di Eropa, masih punya banyak kelemahan.
Dimana, sebelumnya banyak pecandu bola yang membicarakan karena Pantai Gading memiliki materi pemain yang sangat bagus secara individu, namun ketika bermain dalam sebuah tim sangat mengecewakan, sebagaimana yang diperlihatkan tim ini menjelang Piala Dunia.
Sedangkan, tim nasional Afsel sebagai tuan rumah yang sering disebut "Bafana-Bafana" dalam bahasa Zulu yang artinya "Pemuda Hijau" cukup menjanjikan. Prestasi tim racikan pelatih asal Brazil Carlos Alberto Parreira, sebenarnya tidak buruk-buruk amat.
Afsel pernah dua kali lolos ke Piala Dunia dan tiga kali menjuarai turnamen di wilayah Selatan Afrika. Sebagai tuan rumah Afsel merupakan tim yang memiliki tekad tampil sebaik mungkin di kandang sendiri, sebagaimana yang diperlihatkan Korea Selatan pada Piala Dunia 2002 yang mampu menembus babak semifinal.
Namun, Meksiko sebagai lawan pertama pada partai pembukaan 11 Juni merupakan tim tangguh dan sukar ditundukkan. Sehingga, laga ini menjadi ajang pembuktian bagi kualitas Afsel. Prediksi saya Afsel akan mampu mengatasi Meksiko dengan menang tipis 1-0 atau 2-1, sebagai langkah awal kebangkitan tim-tim sepak bola Afrika. (source : www.tribun-timur.com)
Pada turnamen kali ini tidak ada satu pun kekuatan besar sepak bola dunia yang absen. Semua tim terbaik dari Eropa, Amerika, Afrika, dan Asia turun berlaga. Kejutan-kejutan dipastikan akan banyak bermunculan sepanjang berlangsungnya kompetisi paling bergengsi di dunia, terutama tim-tim yang berasal dari Afrika.
Tetapi sejauh ini, hanya tujuh negara yang mampu menjadi pemegang supremasi Piala Dunia, yakni tiga dari Amerika dan empat dari Eropa. Terpilihnya Benua Afrika menjadi tuan rumah, merupakan bagian dari kebijakan baru FIFA untuk merotasi tempat penyelenggaraan turnamen Piala Dunia di antara konfederasi-konfederasi FIFA.
Piala Dunia 2010, edisi kesembilan belas yang berlangsung di Afsel. Pembukaan dan pertandingan finalnya akan dilaksanakan di Stadion Soccer City di Johannesburg, kota terbesar Afsel. Kesiapan Afsel tercermin dari maskot bernama Zakumi dan lagu Waka-waka yang menggambarkan kegembiraan pecandu bola ala Afrika sebagai Spirit Afrika yang mewarnai selama penyelenggarannya.
Maskot Zakumi dan Lagu Waka Waka
Zakumi, seekor macan tutul berwarna kuning dengan rambut "nyentrik" berwarna hijau, mengenakan kaus bertuliskan "South Africa 2010", dan bercelana pendek berwarna hijau dengan memegang sebuah bola. Zakumi lahir pada 16 Juni 1994, bertepatan dengan Hari Pemuda di Afsel. Nama Zakumi berasal dari kata "za", merupakan kode dua huruf untuk Afsel dan "kumi" sebuah kata yang berarti sepuluh dalam berbagai bahasa Afrika. Zakumi didesain secara eksklusif di Afsel karena akan menjadi bagian dari sejarah Piala Dunia, sebagai negara Afrika pertama menjadi tuan rumah.
Zakumi merepresentasikan rakyat, geografi, dan semangat Afsel yang mempersonifikasikan Piala Dunia 2010. Maskot yang didesain oleh seniman Afsel, Andries Odendaal dari Kota Cape Town. Rambut hijau pada maskot tersebut merepresentasikan rumput lapangan sepakbola.
Zakumi diharapkan akan membantu membawa Piala Dunia 2010 di Afsel lebih besar, menyenangkan, dan tidak terlupakan bagi pecandu bola dunia. Dimana, ribuan orang akan datang dan bisa bersenang-senang dan merasakan kehangatan Benua Afrika selama berlangsung Piala Dunia.
Waka-waka (This Time for Africa) dipilih FIFA dan Sony sebagai lagu resmi Piala Dunia 2010, ditulis oleh Shakira yang akan dinyanyikannya bersama band asal Afsel, Freshlyground, sangat kental dengan warna musik Afrika dengan alunan gitar tradisional Afsel dipadu dengan irama musik Afro-Kolombia dan beat Soca (musik asli Trinidad & Tobago) yang menggambarkan spirit sportivitas para pemain dan pendukung bola.
Pemilihan Waka-waka sebagai lagu resmi Piala Dunia 2010 direspon positif karena lagu ini mampu merepresentasikan semangat rakyat Afrika dalam gelaran turnamen ini.
Waka-waka yang berarti waktu buat Afrika mengambil inspirasi dari musik Kamerun, mencerminkan seluruh aktivitas penggemar sepakbola selama berlangsungnya Piala Dunia di Afsel dengan mendiskripsikan, kehidupan, kekuatan, dan dinamisme.
Dengan kata lain, Waka-waka merepresentasikan festival sepak bola akbar yang dihelat selama empat pekan dengan menghadirkan kekuatan sepak bola dunia. Waka-waka berirama cepat, khas Shakira. Iramanya riang namun sedikit kurang menghentak. Hal ini nampaknya membuat Shakira harus bekerja keras untuk mengalahkan popularitas lagu resmi Piala Dunia 1998, "La Copa de la Vida', yang dinyanyikan oleh Ricky Martin.
Waka-waka nantinya akan dimasukkan ke dalam album resmi Piala Dunia 2010 yang bertitel "Listen Up: The Offical 2010 FIFA World Cup" di bawah payung Sony Music. Hasil penjualan album ini akan didonasikan kepada lembaga amal "20 Centres for 2010 Campaign", meliputi bantuan dibidang pendidikan dan pelayanan kesehatan dan pelatihan sepak bola.
Spirit of Afrika
Piala Dunia 2010 akan berbeda dengan Piala Dunia sebelumnya yang sudah dilangsungkan sejak tahun 1930. Sepanjang sejarah, baru pertama kalinya pesta sepak bola dunia digelar di Benua Afrika.
Tidak ada satu pun tim peserta Piala Dunia kecuali negara-negara kawasan Afrika yang pernah memainkan lebih dari dua partai berturut-turut dalam sebuah turnamen besar (Piala Afrika dan Dunia). Momen ini akan menjadi spirit bagi tim- tim Afrika untuk mendapat keuntungan lebih besar dibandingkan tim asal Eropa, Asia dan Amerika atau Australia untuk meraih prestasi yang lebih baik.
Afrika yang diwakili Aljazair, Kamerun, Ghana, Pantai Gading, Nigeria, dan Afsel memiliki kapasitas untuk menjadi juara. Pemain-pemain terbaik dunia yang berasal dari Afrika, seperti Michael Essien, Didier Drogba, Samuel Eto'o, merupakan pemain yang mengagumkan di klub-klub Eropa, dimana kemampuan mereka semakin berkembang dan sejajar dengan pemain-pemain Eropa.
Dengan menggunakan analisis logika sejarah, Piala Dunia 2010 merupakan kesempatan emas bagi tim-tim Afrika karena hanya Brasil yang mampu menjadi juara saat Piala Dunia digelar di luar benuanya, maka kesempatan ini menjadi terbuka bagi tim-tim Afrika untuk menjadi juara.
Namun, pesimisme muncul terhadap kemampuan tim-tim asal Afrika karena belum punya sejarah luar biasa di event empat tahunan tersebut. Meski dalam beberapa tahun terakhir makin banyak pemain Afrika jadi bintang di Eropa, belum cukup mewakili kekuatan negaranya masing-masing.
Faktanya, prestasi terbaik Afrika di Piala Dunia memang baru babak perempat final. Disamping itu, dari uji coba menjelang piala dunia tim-tim Afrika tidak menunjukan prestasi yang memadai. Sebut saja Kamerun yang kalah 3-1 dari Portugal atau Ghana yang dibantai Belanda 4-0. Bahkan, Pantai Gading yang dianggap tim terkuat di Afrika saat ini, terkait banyaknya pemain mereka yang bermain di Eropa, masih punya banyak kelemahan.
Dimana, sebelumnya banyak pecandu bola yang membicarakan karena Pantai Gading memiliki materi pemain yang sangat bagus secara individu, namun ketika bermain dalam sebuah tim sangat mengecewakan, sebagaimana yang diperlihatkan tim ini menjelang Piala Dunia.
Sedangkan, tim nasional Afsel sebagai tuan rumah yang sering disebut "Bafana-Bafana" dalam bahasa Zulu yang artinya "Pemuda Hijau" cukup menjanjikan. Prestasi tim racikan pelatih asal Brazil Carlos Alberto Parreira, sebenarnya tidak buruk-buruk amat.
Afsel pernah dua kali lolos ke Piala Dunia dan tiga kali menjuarai turnamen di wilayah Selatan Afrika. Sebagai tuan rumah Afsel merupakan tim yang memiliki tekad tampil sebaik mungkin di kandang sendiri, sebagaimana yang diperlihatkan Korea Selatan pada Piala Dunia 2002 yang mampu menembus babak semifinal.
Namun, Meksiko sebagai lawan pertama pada partai pembukaan 11 Juni merupakan tim tangguh dan sukar ditundukkan. Sehingga, laga ini menjadi ajang pembuktian bagi kualitas Afsel. Prediksi saya Afsel akan mampu mengatasi Meksiko dengan menang tipis 1-0 atau 2-1, sebagai langkah awal kebangkitan tim-tim sepak bola Afrika. (source : www.tribun-timur.com)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.